Friday 28 August 2009

ziarah

hari

ini

tepekur

aku

di hadap

kuburmu

komat

kamit

berdo'a

pada Nya

yang menguasai

hidup ini

serta hidup

sesudah mati

ayah

kuharap kau

tenang

di sana

terang bulan

aku lihat

sendiri

wow !

purnama

di malam

nisfu sya'ban

Astaghfirullah

Ya Ghafar

ampuni salah

dan dosa

aku

menyesal

Ya Rahman

Ya Rahim

mohon kasih

sayang Mu

aku

dha'if

Ya Jabbar

Ya Aziz

tundukkan

dengan kuasa Mu

hawa nafsu

dan sombongku

Ya Wahhab

Ya Razzaq

beri anugerah

rezeki

aku

miskin

Ya Bashir

Ya Muzil

lihatlah

aku

hanya makhluk

hina

Ya Sami'

Ya Mu'iz

dengar dan

ulurkan mulia Mu

Aku bersimpuh

dan berdo'a

Friday 10 July 2009

runyam

sudah berapa
kali ku bilang

tapi tak
juga dengar

percuma
sungguh percuma

bilamana hendak
dimulai?

lembaran

lama nian
saat itu

ku tunggu
hingga datang

masih
jauh

atau sudah
dekat?

rasa
itu

timbul
tenggelam

di telan
arus

persinggahan
jaman

Monday 4 May 2009

syukur

senangnya
hari ini

meski agak
bosan

teringat kau
nan ayu

berulang
berpendar

lagi-lagi
terhalang

meski tak
terlihat

apa yang
telah terjadi?

lagi-lagi
bosan

menunggu
waktu

tapi masih
hidup

itu
yang utama

esok mulai
lagi

Wednesday 29 April 2009

wow

menanti jawab
pasti membosankan

mengertikah
kau maksudku?

seakan dunia
berhenti

entah
kenapa

tak jua
kunjung jumpa

tapi ku
tahu

kau masih
di sana

di balik
barisan kata

Mini kata

Membuat puisi adalah suatu hal baru bagi saya. Dalam hidup yang hanya sekali. Kita memang harus melakukan hal-hal baru. Supaya hidup tidak membosankan. Dan punya warna.

Caranya simpel. Dari ide yang ada. Langsung dituangkan. Dengan menggunakan kata seminim mungkin. Tapi yang sarat arti. Begitu pula jumlah barisnya. Sedapat mungkin dua saja dalam setiap bait.

Harapannya. Pembaca akan bermain dengan imajinasi. Dan bebas melakukan interpretasi. Itu saja.

suratan

takdir
tak sampai

dua ratus
waktu menanti

haruskah padam
lagi?

nantikan
saat

aku
kembali

dengan sapuan
cerah

dalam kanvas
hatimu

Friday 24 April 2009

sampai kapan

apa
yang dicari

dari hidup
dalam gelembung

membungkus
erat

tanpa
peluang

semua
nampak

tapi
terkurung

lihatlah
semuanya

namun tak bisa
rasakan

kelap
kelip

seperti
kunang-kunang

bergerak
terus

tak tentu
arah

percayalah

harapan itu
masih ada

meski entah
berupa apa

sabar
tunggu

nanti juga
semua jelas

kemana
arahnya

pada waktunya
nanti

semua
yang hilang

akan
kembali

Thursday 23 April 2009

Jalan ke hutan

Hari ini ada kesempatan jalan di hutan. Di satu perbukitan. Lumayan juga jalan nembus hutan sendirian. Udara agak lembab di sana. Humusnya lumayan subur.

Sempat juga memotret suasana di dalam hutan. Asyik ditemani suara burung-burung ramai berkicau.

Tapi susah juga untuk memotret burung di dalam hutan. Tidak berhasil. Mungkin butuh waktu dan kesabaran lebih banyak lagi. Harus coba lagi lain hari.

Baru bisa ambil dua foto burung yang hinggap di pagar tanaman country footpath pada perjalanan pulang. Tapi kurang puas rasanya. Lebih seru kalau fotonya di dalam hutan.

Wednesday 22 April 2009

Berhentilah menulis

Mulailah memposting. Apa bedanya menulis dengan memposting? Keduanya sama-sama duduk di depan laptop bukan? Di era web 2.0 ini. Mudah saja untuk memiliki blog sendiri. Seperti mudahnya memiliki email account.

Pada dasarnya personal blog adalah media 'pinggiran'. Meminjam istilah dalam musik. Ada yang namanya band atau pemusik indie. Bukan yang pernah rekaman di 'major label'. Jadi blog juga adalah media 'indie'.

Di sinilah letak perbedaannya dengan media 'mainstream'. Media maintream contohnya adalah koran seperti kompas atau majalah gatra atau TV SCTV. Begitu pula dengan website detik.com yang dikelola secara profesional.

Pada masa kini, tidak semua bisa ditampung dalam media mainstream. Banyak inisiatif dari masyarakat untuk membuat sendiri konten apa saja yang bisa dipublikasikan sendiri. Just do it.

Dalam memposting, lebih spontan katanya lebih baik. Mungkin alur pikir dan kemasannya tidak sempurna seperti tulisan yang muncul di media mainstream. Tapi mungkin ini yang lebih pas untuk tampil di arena 'indie' semacam ini.

Internet memang telah merubah dunia. Termasuk cara kita menulis. Berhentilah menulis. Mulailah memposting. Edan euy! Hahaha.